Pengertian Breeding: Definisi dan ManfaatnyaSelamat datang, guys! Pernah dengar kata
breeding
tapi masih bingung
apa artinya
dan kenapa kok penting banget? Nah, pas banget nih! Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang breeding, mulai dari definisinya yang paling dasar, jenis-jenisnya, sampai manfaatnya yang luar biasa bagi kehidupan kita sehari-hari. Kita akan bahas dengan gaya yang santai dan mudah dicerna, pokoknya biar kalian semua jadi paham dan nggak cuma sekadar dengar istilahnya doang.
Breeding
itu bukan cuma soal mengawinkan hewan atau menanam tanaman biasa lho, tapi ada ilmu, strategi, dan tujuan besar di baliknya. Yuk, langsung aja kita selami dunia breeding yang super menarik ini! Jangan sampai ketinggalan setiap detailnya ya, karena informasi di sini bakal bikin wawasan kalian makin luas. Persiapkan diri kalian untuk memahami
breeding
dari A sampai Z, dan kenapa konsep ini krusial dalam berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari pertanian, peternakan, hingga pelestarian alam. Ini bukan cuma teori, tapi aplikasi nyata yang membentuk dunia kita.## Apa Itu Breeding Sebenarnya? Mari Kita Kupas Tuntas!
Breeding artinya
secara sederhana adalah proses
pembiakan
atau
pengembangbiakan
organisme, baik itu hewan maupun tumbuhan, dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan dengan karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang diinginkan. Nah, gampangnya gini nih, guys: kalau kita punya kucing yang bulunya bagus banget dan sifatnya ramah, terus kita pengen punya anak kucing yang mirip atau bahkan lebih bagus lagi, proses itulah yang namanya breeding. Atau, kalau petani pengen tanamannya menghasilkan buah yang lebih besar dan tahan hama, mereka juga melakukan breeding. Intinya, breeding itu adalah upaya manusia untuk mengontrol atau mengarahkan reproduksi makhluk hidup agar sifat-sifat baiknya bisa terus diwariskan atau bahkan ditingkatkan. Proses ini bisa dilakukan secara alami, di mana makhluk hidup dibiarkan berkembang biak sendiri, atau secara
buatan
, di mana manusia ikut campur tangan dalam seleksi induk dan proses perkawinannya.Sejarah
breeding
ini sendiri udah panjang banget lho, bahkan sejak zaman prasejarah ketika manusia mulai menjinakkan hewan dan menanam tumbuhan. Sejak saat itu, manusia secara nggak langsung sudah melakukan
seleksi
dengan memilih hewan atau tumbuhan yang punya sifat menguntungkan untuk dikembangbiakkan. Contohnya, anjing yang paling setia atau sapi yang paling banyak menghasilkan susu, mereka lah yang dipilih untuk punya keturunan. Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan terus berkembang, dan
breeding
jadi makin canggih. Sekarang, kita nggak cuma mengandalkan pengamatan fisik aja, tapi juga bisa memanfaatkan ilmu
genetika
untuk memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan dari orang tua ke keturunannya. Tujuan utama dari
breeding
ini beragam banget, guys. Bisa untuk meningkatkan produksi (misalnya, hasil panen yang melimpah atau produksi susu yang lebih banyak), memperbaiki kualitas (misalnya, daging yang lebih empuk atau buah yang lebih manis), meningkatkan ketahanan terhadap penyakit atau kondisi lingkungan ekstrem, bahkan untuk tujuan pelestarian spesies langka. Jadi,
breeding
itu bukan sekadar mengawinkan atau menanam, tapi lebih ke arah
manajemen genetik
yang terencana dan punya tujuan yang jelas. Ini adalah bidang yang kompleks tapi super penting, karena dampaknya bisa terasa di meja makan kita, di kebun kita, dan bahkan di kebun binatang tempat kita melihat hewan-hewan langka. Intinya,
breeding
adalah seni dan sains dalam membentuk evolusi yang diarahkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tanpa
breeding
yang terarah, banyak hal di dunia kita saat ini tidak akan sebaik yang kita kenal. Ini adalah fondasi penting untuk ketahanan pangan, industri peternakan, dan upaya konservasi. Jadi, kalau ada yang tanya
apa itu breeding
, kalian sudah bisa jawab dengan PD kan sekarang? Ini adalah inti dari bagaimana kita berinteraksi dan membentuk dunia biologis di sekitar kita, memanfaatkan hukum alam untuk kepentingan bersama.## Mengapa Breeding Itu Penting Banget Sih? Manfaatnya Bikin Geleng-Geleng!Nah, setelah tahu
apa itu breeding
, sekarang kita bahas kenapa sih
breeding
ini penting banget sampai jadi fokus utama di berbagai bidang? Jujur aja, manfaat dari
breeding
ini bener-bener fundamental dan berdampak langsung ke kehidupan kita sehari-hari, bahkan seringkali tanpa kita sadari. Pertama dan yang paling jelas nih,
breeding
itu krusial banget buat
ketahanan pangan
. Bayangin aja kalau nggak ada
breeding
yang terarah, mungkin kita nggak akan punya varietas padi yang tahan hama, jagung yang hasilnya melimpah, atau ayam broiler yang cepat besar. Lewat
breeding
, para peneliti bisa menciptakan varietas tanaman dan ras hewan yang lebih produktif, lebih tahan penyakit, dan lebih adaptif terhadap perubahan iklim. Ini artinya, semakin banyak makanan berkualitas yang bisa diproduksi untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus bertambah. Ini adalah salah satu kontributor terbesar untuk memerangi kelaparan global.Kedua,
breeding
juga berperan besar dalam
peningkatan kualitas produk
. Misalnya nih, kita bisa menikmati daging sapi yang empuk dan rendah lemak, buah-buahan yang manis dan berukuran besar, atau bunga yang warnanya lebih cerah dan tahan lama. Semua itu hasil dari proses
breeding
yang selektif. Dengan memilih induk yang punya sifat-sifat terbaik, kita bisa memastikan bahwa sifat-sifat unggul tersebut akan diwariskan ke keturunannya. Jadi, saat kalian menikmati buah favorit atau melihat bunga cantik, ingatlah ada peran besar
breeding
di baliknya. Ini bukan sekadar kebetulan, tapi hasil dari upaya berpuluh-puluh tahun.Manfaat ketiga yang nggak kalah penting adalah
peningkatan ketahanan terhadap penyakit dan lingkungan
. Di dunia ini, ada banyak banget penyakit yang bisa menyerang tanaman atau hewan, dan perubahan iklim juga bisa bikin mereka stres. Lewat
breeding
, kita bisa mengembangkan ras atau varietas yang secara genetik lebih tahan terhadap serangan penyakit tertentu, atau yang bisa bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan atau suhu dingin. Ini sangat membantu petani dan peternak untuk mengurangi kerugian dan memastikan produksi tetap stabil. Bayangkan saja dampak ekonomi jika suatu wabah penyakit bisa diatasi melalui ketahanan genetik.Lalu, ada juga peran
breeding
dalam
konservasi dan pelestarian spesies
. Ini mungkin terdengar kontradiktif ya, karena
breeding
sering diasosiasikan dengan produksi, tapi justru
breeding
juga dipakai untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah. Melalui program
breeding
yang terkontrol di kebun binatang atau pusat konservasi, hewan-hewan langka bisa dikembangbiakkan untuk meningkatkan populasi mereka dan menjaga keragaman genetiknya. Tujuannya adalah agar suatu hari nanti mereka bisa dilepas kembali ke alam liar. Ini adalah upaya mulia untuk menjaga keanekaragaman hayati planet kita.Selain itu,
breeding
juga membantu dalam
pengembangan produk baru dan inovasi
. Dari pengembangan tanaman hias dengan bentuk dan warna unik, hingga penciptaan galur mikroba yang lebih efisien untuk produksi obat atau bahan bakar. Jadi,
breeding
bukan cuma soal makan dan ternak, tapi juga jadi motor penggerak inovasi di berbagai industri. Misalnya, dalam industri farmasi atau bioteknologi,
breeding
mikroorganisme untuk memproduksi enzim atau protein tertentu adalah hal yang sangat vital.Singkatnya,
breeding
itu bukan cuma sekadar kegiatan teknis, tapi merupakan pilar penting bagi kemajuan peradaban manusia. Dari piring makan kita, lingkungan sekitar, hingga keberlangsungan spesies di bumi, semuanya sangat dipengaruhi oleh proses
breeding
yang cerdas dan terencana. Ini adalah investasi jangka panjang yang membawa dampak positif yang tak terhingga. Jadi, kalau ada yang tanya kenapa
breeding itu penting
, kalian sudah punya banyak alasan kan? Ini adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi kita semua.## Ragam Jenis Breeding: Dari Ternak Sampai Tanaman, Semuanya Ada!
Breeding artinya
kan pengembangbiakan, nah ternyata proses ini nggak cuma satu macam aja, guys. Ada berbagai jenis
breeding
yang disesuaikan dengan organisme dan tujuan spesifiknya. Yuk, kita bedah satu per satu biar makin paham!Pertama, kita punya
Animal Breeding
atau
Breeding Hewan
. Ini adalah jenis
breeding
yang paling sering kita dengar, melibatkan pengembangbiakan hewan ternak seperti sapi, ayam, kambing, hingga hewan peliharaan kayak anjing, kucing, atau burung. Tujuan utamanya macam-macam, bisa untuk meningkatkan produksi daging, susu, telur, wol, atau bahkan untuk mendapatkan hewan peliharaan dengan sifat-sifat tertentu, misalnya anjing penjaga yang cerdas atau kucing yang berbulu indah. Dalam
animal breeding
, ada beberapa teknik yang populer. Ada
selective breeding
atau
pembiakan selektif
, di mana individu dengan sifat terbaik (misalnya sapi dengan produksi susu tertinggi) dipilih untuk menjadi induk. Ada juga
cross-breeding
atau
kawin silang
, yang menggabungkan dua ras berbeda untuk mendapatkan keturunan dengan sifat unggul dari kedua ras tersebut, seperti persilangan sapi Limousin dengan Simental. Kemudian, ada
inbreeding
atau
kawin sedarah
, yaitu perkawinan antar individu yang masih punya hubungan kekerabatan dekat, tujuannya untuk menguatkan sifat-sifat tertentu, tapi ini juga berisiko memunculkan sifat-sifat genetik yang nggak diinginkan kalau nggak hati-hati. Sebaliknya, ada juga
outcrossing
yaitu perkawinan antar individu yang nggak punya hubungan kekerabatan dekat, tujuannya untuk meningkatkan keragaman genetik dan menghindari masalah inbreeding. Bidang ini sangat luas dan kompleks, melibatkan genetika populasi, fisiologi reproduksi, dan bahkan etika hewan.Para ahli
breeding
hewan juga sering menggunakan teknologi reproduksi modern seperti inseminasi buatan (IB) atau transfer embrio untuk mempercepat proses dan memastikan gen-gen unggul tersebar luas. Misalnya, seekor sapi jantan unggul bisa menghasilkan ribuan keturunan melalui IB, yang dulunya mustahil dilakukan secara alami.Ini adalah salah satu pilar utama industri peternakan global, yang bertanggung jawab atas sebagian besar daging, susu, dan telur yang kita konsumsi. Selain itu,
breeding
hewan peliharaan juga menjadi industri besar, di mana para breeder berusaha menghasilkan anjing atau kucing ras murni dengan standar tertentu.Kedua, ada
Plant Breeding
atau
Breeding Tanaman
. Ini juga sangat penting, terutama di sektor pertanian.
Breeding
tanaman bertujuan untuk menghasilkan varietas tanaman baru yang lebih unggul, misalnya padi yang tahan kekeringan, jagung yang hasilnya lebih banyak, atau buah-buahan yang lebih manis dan tahan penyimpanan. Prosesnya mirip dengan hewan, yaitu dengan menyeleksi tanaman induk terbaik dan mengawinkannya secara terkontrol. Teknik yang sering digunakan antara lain
seleksi massa
,
persilangan (hybridization)
, dan juga teknik-teknik modern seperti
rekayasa genetika
atau
CRISPR
untuk memodifikasi gen secara presisi.
Plant breeding
ini adalah kunci untuk ketahanan pangan dunia, karena terus-menerus menciptakan varietas yang bisa beradaptasi dengan tantangan baru, mulai dari perubahan iklim hingga serangan hama dan penyakit yang terus bermutasi. Tanpa inovasi dalam
plant breeding
, kita akan kesulitan memberi makan miliaran orang di dunia. Petani sangat bergantung pada hasil
breeding
tanaman untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Varietas unggul yang tahan penyakit bisa mengurangi kebutuhan akan pestisida, yang juga baik untuk lingkungan.Terakhir, ada juga
Microbial Breeding
atau
Breeding Mikroba
. Meskipun nggak terlihat langsung oleh mata,
breeding
mikroba ini punya peran krusial di berbagai industri, lho. Misalnya, dalam industri makanan, mikroba di-
breed
untuk menghasilkan yogurt, keju, atau bir dengan kualitas yang lebih baik. Di industri farmasi, mikroba di-
breed
untuk memproduksi antibiotik atau insulin. Bahkan di bidang lingkungan, mikroba di-
breed
untuk mengurai limbah. Prosesnya melibatkan seleksi dan mutasi mikroba untuk mendapatkan galur yang memiliki sifat-sifat metabolik atau produktivitas yang diinginkan. Ini adalah bagian dari bioteknologi yang terus berkembang pesat.Jadi,
breeding artinya
sebuah konsep yang sangat luas dan mencakup berbagai bentuk kehidupan, dari yang paling besar sampai yang paling kecil sekalipun. Setiap jenis
breeding
punya tujuan dan metodenya masing-masing, tapi semuanya bermuara pada satu hal: mendapatkan organisme dengan sifat-sifat unggul yang bermanfaat bagi manusia dan alam. Pemahaman tentang ragam jenis
breeding
ini penting untuk mengapresiasi kompleksitas dan dampak positifnya pada dunia kita. Dari makanan yang kita makan, hewan peliharaan yang kita sayangi, hingga obat-obatan yang menyelamatkan jiwa, semuanya tak lepas dari peran ilmu dan praktik
breeding
ini.## Proses Breeding: Nggak Cuma Kawin Aja Lho, Ada Ilmunya!Memahami
breeding artinya
bukan cuma sekadar tahu definisinya, tapi juga bagaimana prosesnya berjalan. Proses
breeding
itu jauh lebih kompleks dan terencana daripada sekadar membiarkan dua individu kawin atau dua tanaman menyerbuki satu sama lain, guys. Ada langkah-langkah sistematis yang melibatkan ilmu pengetahuan dan observasi yang teliti. Mari kita intip prosesnya satu per satu biar kalian nggak penasaran lagi.Langkah pertama dalam setiap program
breeding
adalah
Penentuan Tujuan (Goal Setting)
. Sebelum melakukan apa pun, kita harus tahu dulu, sifat apa sih yang pengen kita tingkatkan atau capai? Apakah kita ingin ayam yang telurnya lebih banyak, sapi yang dagingnya lebih empuk, padi yang tahan hama, atau anjing peliharaan dengan temperamen yang ramah? Tujuan yang jelas akan menjadi panduan untuk seluruh proses
breeding
selanjutnya. Tanpa tujuan yang spesifik, prosesnya akan menjadi sia-sia dan tidak terarah. Ini adalah fondasi dari setiap proyek
breeding
yang sukses, karena semua keputusan berikutnya akan didasarkan pada tujuan ini.Misalnya, jika tujuannya adalah peningkatan ketahanan penyakit, maka breeder akan mencari individu yang secara alami menunjukkan resistensi tinggi. Jika tujuannya adalah peningkatan produktivitas, maka individu dengan output tertinggi yang akan dipilih.Langkah kedua adalah
Seleksi Induk (Parent Selection)
. Setelah tujuan ditetapkan, breeder akan mencari individu-individu (hewan atau tumbuhan) yang memiliki sifat-sifat unggul yang sesuai dengan tujuan tersebut. Ini adalah tahap krusial di mana observasi fenotip (sifat yang terlihat) dan analisis genetik (jika memungkinkan) sangat dibutuhkan. Misalnya, untuk
breeding
tanaman, petani mungkin akan memilih tanaman yang buahnya paling besar, paling manis, atau paling tahan penyakit. Untuk
breeding
hewan, peternak akan memilih hewan yang paling produktif, paling sehat, atau paling sesuai dengan standar ras. Ini adalah proses yang membutuhkan kejelian dan pemahaman mendalam tentang genetika. Teknologi modern seperti genomic selection, yang menganalisis DNA individu untuk memprediksi nilai genetiknya, sangat membantu dalam tahap ini, memungkinkan seleksi yang lebih akurat dan efisien daripada hanya mengandalkan observasi fisik.Pemilihan induk yang tepat sangat menentukan keberhasilan program
breeding
karena gen-gen merekalah yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Kesalahan di tahap ini bisa berdampak pada puluhan generasi.Langkah ketiga adalah
Perkawinan atau Penyerbukan (Mating/Pollination)
. Ini adalah tahap di mana dua individu yang telah dipilih sebagai induk digabungkan secara sengaja untuk menghasilkan keturunan. Dalam
animal breeding
, ini bisa berarti kawin alami, inseminasi buatan, atau bahkan transfer embrio. Dalam
plant breeding
, ini berarti penyerbukan silang yang terkontrol atau
self-pollination
jika diperlukan. Kontrol yang ketat sangat penting di sini untuk memastikan bahwa keturunan benar-benar berasal dari induk yang diinginkan. Tahap ini adalah realisasi fisik dari perencanaan genetik yang telah dilakukan sebelumnya.Misalnya, dalam pertanian, penyerbukan bisa dilakukan secara manual menggunakan kuas kecil untuk memindahkan serbuk sari dari satu tanaman ke tanaman lain. Sementara di peternakan, inseminasi buatan menjadi metode yang sangat umum karena efisiensinya.Langkah keempat adalah
Pengasuhan dan Pemeliharaan Keturunan (Rearing/Growing Offspring)
. Setelah perkawinan/penyerbukan, keturunan yang dihasilkan perlu diasuh atau ditanam dengan baik agar bisa tumbuh optimal. Lingkungan yang baik akan memungkinkan gen-gen unggul yang diwariskan dapat terekspresi secara maksimal. Ini termasuk pemberian nutrisi yang cukup, perlindungan dari penyakit, dan kondisi lingkungan yang sesuai. Misalnya, anak hewan yang baru lahir harus mendapatkan perawatan khusus, atau bibit tanaman harus ditanam di tanah yang subur dengan irigasi yang memadai.Langkah kelima adalah
Evaluasi Keturunan (Evaluation of Offspring)
. Ini adalah tahap di mana kita mengevaluasi apakah keturunan yang dihasilkan memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan tujuan awal
breeding
. Apakah ayamnya benar-benar bertelur lebih banyak? Apakah padinya lebih tahan hama? Evaluasi ini bisa memakan waktu lama, apalagi untuk organisme yang siklus hidupnya panjang. Data yang dikumpulkan selama evaluasi ini sangat penting untuk memutuskan individu mana yang akan digunakan sebagai induk untuk generasi selanjutnya. Ini adalah siklus berkelanjutan dari perbaikan.Setelah evaluasi, siklus
breeding
bisa diulang kembali dari awal, yaitu dengan memilih keturunan terbaik dari generasi ini untuk menjadi induk generasi berikutnya. Proses ini berulang terus-menerus, dari generasi ke generasi, sehingga sifat-sifat unggul bisa terus ditingkatkan dan diperkuat.
Record Keeping
atau
pencatatan
yang akurat juga sangat vital di setiap tahap, untuk melacak silsilah, sifat-sifat, dan hasil dari setiap individu. Tanpa catatan yang baik, sulit untuk membuat keputusan
breeding
yang informatif.Jadi,
breeding artinya
bukan cuma sekadar proses biologis, tapi juga proses ilmiah yang sistematis, terencana, dan membutuhkan kesabaran serta ketelitian. Ini adalah seni dan sains yang terus berkembang, dengan bantuan teknologi modern yang semakin canggih, untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi makhluk hidup dan manusia. Pemahaman akan proses ini memungkinkan kita menghargai betapa kompleks dan berharganya setiap produk atau organisme yang dihasilkan melalui
breeding
.## Tantangan dan Etika dalam Dunia Breeding: Perlu Diperhatikan Baik-Baik!Meskipun
breeding
membawa banyak manfaat dan kemajuan, proses ini juga tidak luput dari berbagai tantangan dan isu etika yang harus kita perhatikan dengan seksama, guys. Memahami
breeding artinya
juga berarti kita harus sadar akan sisi gelap dan tanggung jawab yang menyertainya. Pertama-tama, salah satu tantangan terbesar adalah
waktu dan biaya
. Proses
breeding
itu nggak instan, lho. Untuk mendapatkan varietas tanaman atau ras hewan unggul, bisa memakan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan membutuhkan investasi yang sangat besar dalam hal penelitian, fasilitas, dan tenaga ahli. Bayangkan saja, untuk menghasilkan satu varietas padi baru yang tahan penyakit, para peneliti mungkin harus melakukan ribuan persilangan dan pengujian selama lebih dari satu dekade. Ini bukan pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam semalam, dan membutuhkan komitmen jangka panjang.Selain itu,
prediktabilitas
juga menjadi tantangan. Meskipun kita punya ilmu genetika, proses
breeding
nggak selalu bisa diprediksi 100%. Kadang sifat yang diinginkan nggak muncul pada keturunan, atau bahkan muncul sifat-sifat yang tidak diinginkan. Ini membuat prosesnya jadi lebih rumit dan butuh banyak percobaan serta kesabaran. Ada faktor genetik yang kompleks dan interaksi gen-lingkungan yang bisa mempengaruhi ekspresi sifat, sehingga hasil tidak selalu linier dengan harapan.Kadang-kadang, upaya untuk meningkatkan satu sifat unggul justru bisa secara tidak sengaja mengurangi sifat lain yang penting. Misalnya, meningkatkan produksi susu pada sapi bisa mengurangi ketahanannya terhadap penyakit tertentu. Ini disebut sebagai
korelasi genetik negatif
, dan
breeder
harus menyeimbangkan berbagai sifat agar tidak mengorbankan keseimbangan genetik secara keseluruhan.Tantangan signifikan lainnya adalah
masalah genetik
yang bisa muncul akibat
breeding
yang tidak hati-hati, terutama praktik
inbreeding
atau kawin sedarah. Meskipun inbreeding bisa digunakan untuk menguatkan sifat tertentu, jika dilakukan berlebihan atau tanpa pengawasan, bisa menyebabkan
inbreeding depression
. Ini adalah kondisi di mana keturunan mengalami penurunan kebugaran, seperti rentan penyakit, tingkat reproduksi yang rendah, atau cacat genetik karena akumulasi gen-gen resesif yang merugikan. Contoh paling jelas adalah beberapa ras anjing murni yang menderita berbagai masalah kesehatan turunan akibat praktik inbreeding yang terlalu intensif untuk menjaga standar ras. Oleh karena itu,
breeder
yang bertanggung jawab harus sangat berhati-hati dan menjaga keragaman genetik dalam populasi.Selain tantangan teknis, ada juga
isu etika
yang krusial dalam dunia
breeding
. Salah satunya adalah
kesejahteraan hewan (animal welfare)
. Dalam
animal breeding
, sangat penting untuk memastikan bahwa proses pembiakan tidak menyebabkan penderitaan atau stres yang tidak perlu pada hewan. Beberapa praktik
breeding
yang ekstrem untuk mendapatkan ciri fisik tertentu (misalnya, anjing ras dengan moncong sangat pendek) seringkali berujung pada masalah kesehatan kronis pada hewan tersebut, dan ini jelas menimbulkan pertanyaan etis. Para breeder dan pemilik hewan punya tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa praktik
breeding
yang mereka lakukan tidak merugikan hewan. Aspek ini sering menjadi perdebatan hangat di kalangan aktivis hak-hak hewan dan masyarakat umum.Isu etika lainnya adalah
kehilangan keragaman genetik (loss of genetic diversity)
. Ketika
breeding
fokus pada beberapa varietas atau ras unggul saja, varietas lokal atau ras lama yang mungkin tidak seproduktif tapi memiliki keragaman genetik unik bisa terpinggirkan dan bahkan punah. Kehilangan keragaman genetik ini sangat berbahaya karena jika suatu saat ada hama atau penyakit baru yang menyerang varietas unggul, kita tidak punya